Minggu, 24 Februari 2013

Harvard University

Siapa pun yang membaca ini, tahu tidak tentang Harvard University? Yap, ini adalah salah satu universitas terbaik di dunia. Waaaah pengin rasanya masuk sini. Jadi bagian dalam unversitas ini adalah sebagian dari mimpi saya.
Just for your information, ini ada sedikit banyak info-info tentang Harvard yang saya kutip dari berbagai sumber. Here we go!

Universitas Harvard adalah universitas swasta di CambridgeMassachusettsAmerika Serikat dan anggotaIvy League. Universitas ini merupakan salah satu universitas terbaik dunia.
Universitas ini didirikan pada 8 September 1636 dan merupakan perguruan tinggi tertua di Amerika Serikat. Awalnya bernama New College, dan dinamakan ulang menjadi Harvard College pada 13 Maret 1639 untuk menghormati penyumbang terbesarnya, John Harvard, seorang mantan mahasiswa Universitas Cambridge.
Rujukan terawal yang memanggil Harvard sebagai "universitas" dan bukan "college" terjadi pada tahun 1780.

Harvard College didirikan pada tahun 1636 oleh suara dari Pengadilan Besar dan Jenderal Colony Bay Massachusetts, dan diberi nama untuk dermawan pertama, John Harvard Charlestown. Harvard adalah institusi Amerika tertua pendidikan tinggi, yang didirikan 140 tahun sebelum Deklarasi Kemerdekaan ditandatangani. Universitas telah berkembang dari sembilan siswa dengan master tunggal ke pendaftaran lebih dari 18.000 kandidat derajat, termasuk mahasiswa dan siswa di 10 unit akademik utama. Sebuah 13.000 tambahan siswa yang terdaftar dalam satu atau lebih program studi di Sekolah Ekstensi Harvard. Lebih dari 14.000 orang bekerja di Harvard, termasuk lebih dari 2.000 fakultas.Ada juga janji fakultas 7.000 mengajar di rumah sakit afiliasi.

Institusi
Universitas Harvard adalah salah satu universitas paling bergengsi di dunia dan mempunyai pendapatan terbesar di antara universitas-universitas di seluruh dunia (US$22,6 miliar pada tahun 2004), hampir dua kali lipat Universitas Yale, pesaing terdekatnya).
Rangking universitas Amerika Serikat keluaran US News tahun 2005 menempatkan Universitas Harvard dan Universitas Princeton bersama-sama di urutan pertama. Universitas Harvard juga meraih urutan pertama pada tahun 2004, setelah lima tahun di posisi kedua dan ketiga. Times Higher Education Supplement World University Rankings juga menempatkan Universitas Harvard di urutan pertama.

Fakultas

Universitas Harvard kini mempunyai 9 fakultas, diurutkan di bawah ini menurut masa didirikan:
  • Harvard Faculty of Arts and Sciences dan subfakultasnya, Harvard Division of Engineering and Applied Sciences, yang bersama-sama meliputi:
    • Harvard College, yang adalah bagian pascasarjana Universitas ini (1636)
    • Harvard Graduate School of Arts and Sciences (1872)
    • Harvard Division of Continuing Education, termasuk Harvard Extension School dan Harvard Summer School
  • Fakultas Kedokteran, termasuk Harvard Medical School (1782) dan Harvard School of Dental Medicine (1867)
  • Harvard Divinity School (1816)
  • Harvard Law School (1817)
  • Harvard Business School (1908)
  • Harvard Graduate School of Design (1914)
  • Harvard Graduate School of Education (1920)
  • Harvard School of Public Health (1922)
  • Kennedy School of Government (1936)

  • Beberapa mahasiswa Harvard dari INDONESIA

Beberapa gambar yang bersangkutan dengan Harvard University








Senin, 19 November 2012


Sore  yang  cerah.  Secangkir  teh  hangat  masih  melekat  pada  jari-jemariku.  Kuhirup  aromanya  yang  khas.  Harum.  Aku  tersenyum  melihat  bunda  yang  sedang  sibuk  menyirami  tanaman  di  pekarangan  rumah  kami  yang  sederhana.  Warna-warni  mahkota  bunga  terlihat  segar  berkilauan  terkena  tetes-tetesan  air   yang  terbias  cahaya  sang  surya  di  senja  hari.
Aku  menatap  cangkir  tehku  tadi.  Isinya  hanya  tinggal  seperempat  gelas  lagi.  Aku melihat  bayangan  mataku  yang  terpantul  di  air  teh.  Mata  ini,  mata  yang  mirip  dengan  kepunyaan  almarhum  ayah.  Dua  tahun  yang  lalu,  ayah  kembali  ke  sisi  Sang  Khalik.  Kini  tinggallah  bunda,  aku,  dan  kakak  lelaki-ku,  Kak  Yusuf,  yang  sekarang  sedang  menyusun  skripsi.  Kak  Yusuf  setiap  harinya  banting  tulang  untuk  menghidupi  keluarga  kami.  Aku  sendiri  terkadang  tanpa  sadar  meneteskan  air  mata  melihat  batapa  beratnya  beban  yang  ditanggung olehnya.  Sedangkan  bunda,  semenjak  ditinggal  ayah,  beliau  lebih  pendiam,  mungkin  bunda  depresi.
Ingatanku  melayang  ke  1  tahun  yang  lalu.  Pagi  itu,  aku  berangkat  ke  sekolah  dengan  tergesa-gesa.  Aku  bahkan  tak  sempat  mencium  tangan  bunda  terlebih  dahulu.  Hari  itu  adalah  hari  yang  menentukan  aku  lulus  SMP.  Hatiku  tak  henti-hentinya  memanjatkan  doa  semoga  Allah  meluluskanku.  Setibanya  aku  di  depan  papan  pengumuman,  aku  berdesakkan  siswa  dan  siswi  lainnya  agar  mendapat  posisi  tepat  di  depan  papan  pengumuman.  Dan  akhirnya,  aku  bisa  melewati  kerumunan  remaja-remaja  itu.  Segera  aku  geser  jari  telunjukku  dari  atas  sampai  ke  bawahnya.  Jantungku  tak  ada  lelahnya  memompa  darahku  ke  seluruh  tubuh  dengan  menggebu.  Hingga  jariku  terhenti  sampai  barisan  kedua  dari  akhir.  Alisa  Sufia.  Ya,  namaku  tercantum  di  situ.  Aku  geser  telunjukku  ke  arah  sebelah  kanan  kertas,  namun...  tak  tertulis  kata  LULUS  di  atasnya.  Aku  lemas.  Mataku  terasa  panas.  Tak  lama  kemudian  pandanganku  mengabur.  Tetes  demi  tetes  air  mata  jatuh  ke  pipiku.  Sejenak,  potongan-potongan  memori  berputar  di  otakku  layaknya  potongan  film.
Apa  saja  yang  aku  lakukan  selama  ini?  Aku  selalu  mendapat  peringkat  3  besar  di  kelasku.  Aku  juga  sudah  beberapa  kali  mengharumkan  nama  sekolah  dan  provinsiku  di  berbagai  perlombaan  dan  olimpiade  tingkat  Nasioal.  Apa  yang  salah  denganku?  Bahkan  4  bulan  yang  lalu  aku  mengikuti  kejuaraan  karya  tulis  di  Singapur.  Apa  salahku?  Aku  rasa  aku  rasa  aku  selalu  berusaha  semaksimal  mungkin  ketika  akan  menghadapi  ujian.  Lalu  aku  teringat,  sesuatu  yang  berbanding  balik  dengan  apa  yang  orang  lain  lihat  penampilanku.  Sesuatu  yang  selalu  bisa  membuat  aku  merasa  senang  di  kala  aku  sedih.  Sesuatu  yang  membuatku  lebih  percaya  diri  dan  menganggap  akulah  yang  paling  hebat.
Aku  menerobos  kerumunan  murid-murid.  Aku  mencari  seseorang.  Aku  pergi  ke  ruang  kelasku  yang  kosong.  Di  bangku  paling  belakang,  duduk  seorang  remaja  laki-laki  dengan  kaki  terangkat  ke  atas  meja.  Dia  menatapku  yang  masuk  ke  kelas.  Kakinya  langsung  diturunkan.  Kutatap  matanya  yang  sayu.  Dia  menaikkan  sebelah  alisnya  kepadaku.
“Ted,  kamu  tahu  ‘kan  aku  kenapa?”  tanyaku.  Tedi  hanya  mengangguk.
“Sekarang  kamu  tahu  ‘kan  apa  yang  aku  perlu?”  tanyaku  lagi.  Tedi  menghela napas  panjang.
“Alisa.. Alisa,”  ia  berjalan  berputar  mengelilingiku, “nggak  perlu  kamu  tanya  juga  aku  ngerti.”  Ia  kemudian  merogoh  kantong  celananya.  Ia  mengeluarkan  sebuah  bungkusan  kecil.  Dalam  bungkusan  itu  terdapat  bubuk-bubuk  putih  yang  berkilauan  di  mataku.  Benda  ini  benar-benar  bisa  menyembuhkan  sedihku.  Aku  merogoh  kantong  bagian  depan  tasku.  Tapi  aku  tak  menemukan  uang  yang  aku  cari.  Kemudian  aku  teringat  uang  Rp100.000  yang  Kak  Yusuf  berikan  padaku  tadi.  Kak  Yusuf  memintaku  untuk  membeli  ikan  sepulang  sekolah  nanti.  Tanpa  pikir  panjang  aku  rogoh  kantong  rokku.  Dan  kini  aku  menggenggam  selembar  rupiah  bergambar  Soekarno-Hatta.  Aku  mengarahkan  pandangan  ke  seluruh  penjuru  kelas.  Aman.  Aku  rebut  bungkusan  itu  dari  tangan  Tedi  dan  dengan  asal  menyerahkan  lembaran  Rp100.000,00.
Aku  pun  pulang  ke  rumah.  Tiba  di  rumah,  aku  tidak  melihat  bunda.  Aku  langsung  masuk  ke  kamar  dan  mengunci  pintu.  Aku  buka  bungkusan  kecil  tadi  dengan  tergesa,  kuhirup  baunya,  tak  sabar  aku  merasakan  kenikmatan  yang  begitu  menggoda  ini.  Klek.  Bunyi  suara  pintu  kamar  bunda  terbuka,  kemudian  tertutup  lagi.  Bunda  pulang,  entah  dari  mana.  Kuletakkan  bungkusan  tadi  di  laci  meja  belajarku.  Aku  pun  masuk  ke  kamar  bunda.  Aku  melihat  bunda  terduduk  di  atas  ranjang.   Matanya  merah  seperti  baru  menangis.  Aku  hampiri  bunda.  Aku  rangkul  bahunya.
“Bunda  kenapa?  Bunda  sakit?”  tanyaku  masih  terus  merangkul  bunda. Bunda  hanya terdiam.
“Bun,” kini  aku  mulai  memijat  bahunya, “A-alisa  nggak  lulus UN, bun..”  kataku  berhenti  memijat  bahu  bunda.  Mataku  terasa  panas  lagi.  Tenggorokanku  tercekat.  Hidungku  mulai  terasa  aneh.  Setetes  air  mata  yang  hangat  menetes  dari  ujung  mataku.  Aku  tertunduk.  Tak  berani  melihat  bunda.  Aku  sudah  siap  menerima  apa  saja  yang  akan  bunda  perbuat  padaku.
“Alisa  tahu  bunda  pasti  kecewa,  bunda  pasti  marah  sama  Alisa..”  aku  menghela  napas  panjang.
“Silahkan  bunda  hukum  Alisa!  Bunda  boleh  tampar  Alisa!  Bunda  boleh  libas  Alisa!  Bunda  boleh  bentak  Alisa!  Bunda  boleh  ngapain  aja  asal  bunda  hukum  Alisa!”  Tangisanku  pecah.  Tanpa  sadar  aku  mengucapkan  kalimat-kalimat  itu  dengan  nada  tinggi.  Aku  memandang  bunda.  Hidung  bunda  memerah.  Ada  setetes  air  yang  mengalir  ke  puncak  hidungnya.  Bunda  masih  tak  bersuara.
“Alisa  tahu  Alisa  ini  bukan  anak  yang  bisa  membanggakan  bunda,  Kak  Yusuf,  bahkan  Alm. Ayah!  Alisa  tahu  itu,  bun!  Karena  itu  Alisa  pantas  dihukum!  Sekarang  hukum  Alisa  bun! Hukum  Alisa!”  isakku.  Bunda  juga  mulai  terisak.  Bunda  berdiri  dan  memelukku  erat.  Aku  dapat  merasakan  tetes  demi  tetes  air  mata  yang  hangat  jatuh  ke  bajuku.  Bunda  menangis.
“Alisa  nggak  salah, kok, nak,”  bunda  mulai  mengeluarkan  suara. “Semua  ini  salah  bunda.  Bunda  tidak  pernah  membimbing  kamu.  Setiap  hari  bunda  cuma  merenungkan  hidup  kita  tanpa  berbuat  apa-apa.  Ini  semua salah  bunda!  Bunda  masih  belum  ikhlas  kita  ditinggal  ayah.  Bunda  nggak  bisa  berbuat  apa-apa  sehingga  Yusuf-lah  satu-satunya  yang  bisa  menghidupi  kita.  Bunda  yang  salah, Lis.”
Air  mataku  semakin  mengalir  deras.  Aku  kecewa  dengan  diriku  sendiri.  Rasanya  aku  bahkan  tidak  mampu  memaafkan  diriku  sendiri.  Apa  yang  aku  lakukan  selama  ini  salah.  Aku  memang  termasuk  murid  yang  dibanggakan  di  sekolahku.  Orang-orang  memandangku  sebagai  anak  baik-baik  yang  pintar,  rajin  belajar,  dan  selalu  terlihat  ceria.  Namun  konflik  batin  ini  terus  berkecamuk  di  dalam  pikiran dan  hatiku.  Aku  ini  seorang  yatim  yang  tak  tahu  diri.  Seharusnya  aku  mampu  melawan  semua  persoalan  hidup  yang  aku  lalui  ini.  Seharusnya aku  ini  adalah  yatim  yang  kuat!  Namun  iblis  menyeretku  ke  jalan  yang  penuh  kegelapan.  Aku  kehilangan  arah  dan  sempat  menyalahkan  semua  masalahku  ini  pada  Tuhan.  Aku  marah  dengan-Nya! Mengapa  Dia  tak  membawaku  kembali  ke  jalan-Nya?  Mengapa  Dia  tak  merubah  nasibku?  Mengapa  semua  ini  seolah  tak  ada  habisnya?  Aku  lelah  berjalan  di  jalan  gelap  ini.  Aku  ingin  kembali  ke  jalan-Nya.  Namun  aku  telah  diliputi  oleh  dosa  yang  sangat-sangat  berat.  Aku  sendiri  merasa  tak  pantas  untuk  hidup  di  dunia  ini!

Aku  melepas  pelukan  bunda  perlahan.  Aku  tinggalkan  bunda  yang  masih  terisak  sambil  mendekap  mulutnya  dengan  sebelah  telapak  tangan.  Aku  kembali  ke  kamarku.

......................

Minggu, 18 November 2012

I love photos, because the best thing about it is that it never changes even when the person in it does.

Rabu, 14 November 2012

Welcome!

Assalamu 'alaikum :)
Welcome!  Walaupun  ngucapin  untuk  diri  sendiri,  yang  penting  udah  ada  kata  sambutan  deh  :p
Oke,  sebenarnya  ini  bukan  blog  pertama  saya,  tapi  sudah  banyak  blog-blog  sebelumnya  yang  terlantar  karena  saya  tidak  terlalu  pintar  mengolah.  Jadi,  saya  mau  memulai  kembali.
So,  you  know  this  is  not  my  first  blog.  Di  sini  saya  mungkin  akan  bercerita  tentang  kehidupan  saya  sehari-hari,  mimpi-mimpi  saya,  baik  yang  belum  tercapai  sampai  yang  sudah  tercapai.  Kemungkinan  besar  isi  blog  ini  random.  Gak  jelas.  Jadi  harap  maklum  yah  =))
Kenapa  saya  memilih  alamat  blog  seperti  ini?  www.dreaaaaams.blogspot.com?  Itu dikarenakan  saya  begitu  terobsesi  dengan  yang  namanya  MIMPI.  Ya,  mimpi.  Memang  ada  apa  dengan  mimpi?  Mimpi  itu,  bagian  dari  hidup  kita.  Kalau  kita  tidak memiliki  mimpi,  maka  sebagian  hidup  kita  akan  terasa  hilang.  Kira-kira  begitulah  yang  saya  rasakan.  Tapi,  kenapa  harus  mimpi?  Karena  mimpi  itu  merupakan  harapan,  cita-cita,  atau  bahkan  mimpi  itu  motivasi  bagi  kita  untuk  menuju  ke  kehidupan  yang  lebih  baik  lagi.  Dengan  mimpi  kita  juga  bisa  sukses,  lho.  Mimpi  itu  merupakan  jalan  menuju  apa  yang  kita  dambakan.  Jangan  takut  untuk  bermimpi.  "Jangan  pernah  remehkan  impian,  walau  setinggi  apa  pun.  Tuhan  sungguh  Maha  Mendengar."  - Negeri  5  Menara (A. Fuadi).
Jadi,  bermimpilah  sebelum  kita  sendiri  harus  membayar  mimpi  masing-masing  :)
Oke,  sampai  di  sini  dulu.  Udah  malam.
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.